Keberadaan media dapat dijadikan sebuah parameter maju tidaknya kelompok masyarakat. Hal ini karena media massa menjalankan fungsi-fungsi informasi, hiburan, dan pendidikan. Media massa adalah situs yang sangat kuat untuk produksi dan sirkulasi makna-makna sosial. Media masa menyediakan jalan masuk ke berbagai informasi dan harus dipahami sebagai sebuah institusi kompleks. Institusi ini dicirikan sebagai seperangkat proses, praktik, dan konvensi tempat masyarakatdi dalamnya dikembangnya dalam konteks sosial dan budaya tertentu.
Peran media massa dalam kehidupan masyarakat terutama masyarakat negara berkembang telah dikemukakan oleh para pengamat antara lain yaitu penggunaan media massa sebagai tempat menunjukkan superioritas ideologi Barat, penciptaan wacana dominan bagi masyarakat timur yang terjajah, dan penciptaan rejim kebenaran bagi masyarakat-masyarakat di negara berkembang. Dengan kondisi tersebut terdapat dua pandangan yang perlu diketahui yakni pandangan positivisme dan pandangan konstruktivisme. Penting bagi masyarakat negara berkembang untuk menggunakan pandangan konstruktivisme dalam memperlakukan media massa. Pandangan ini menekankan bahwa kehadiran media massa adalah sebagai salah satu sumber informasi saja, bukan sebagai penyedia segala-gala informasi yang kita butuhkan.
Bahasa dalam hubungannya dengan media massa memperoleh lahan yang strategis untuk pengembangannya. Menuru Bell terdapat empat alas an ketertarikan pada bahasa media yaitu: media massa menyediakan sumber data kebahasaan; media massa meruakan institusi linguistik yang penting; bahasa yang digunakan sangat menarik; media massa merupakan institusi sosial yang penting. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahasa menduduki peran sentral bagi media dalam mengkonstruksi para pembaca atau pendengarnya.
Tanpa kita sadari, media massa yang berkembang saat ini berimbas pada banyak segi kehidupan antara lain pada bidang ekonomi seperti timbulnya kebiasaan konsumtif di seluruh lapisan masyarakat. Pada bidang budaya, gencarnya informasi dan cara pandang yang disuguhkan (dan kebanyakan berorientasi ke Barat) membuat generasi muda makin berkurang penghargaannya terhadap budaya lokal. Namun, tidak semua dampak media massa di Indonesia buruk. Dalam hal kebahasaan, perkembangan bahasa tidak lepas dari peran media massa. Bahasa Indonesia sendiri dapat tersebar luas dan biasa digunakan hingga pelosok negeri adalah salah satu sisi positif media massa. Selain itu, media massa yang sering menampilkan tayangan (hiburan, berita, dll) ikut andil pula dalam perkembangan bahasa asing di Indonesia.
Sayangnya, media massa kita saat ini cenderung menyuguhkan hal-hal yang sebenarnya kurang bermutu dan hanya mencari keuntungan dari berita-berita populer yang kosong. Contohnya televisi yang saat ini dipenuhi dengan sinetron, gossip, berita yang selalu diulang-ulang, hiburan, dan sebagainya. Koran juga tidak terlalu jauh berbeda, umumnya yang diungkap adalah berita-berita populer yang dilebih-lebihkan. Terlebih menjamurnya internet dengan kemudahan pengaksesan data yang begitu cepet dalam sekali “klik” dengan kontrol yang kurang dari banyak pihak juga memberi andil besar terhadap perkembangan generasi muda. Untuk itu bom waktu yang sedang mempersiapkan diri untuk meledak ini harus kita hentikan perkembangannya. Salah satu cara termudah kita adalah selektif memilih tontonan, bacaan, serta memanfaatkan teknologi seefektif dan seberguna mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar